Dalam kehidupan sehari-hari kita pasti telah akrab dengan nama-nama Tempat disekitar lingkungan kita, seperti nama dusun, desa, kota, sungai dan lain-lain. Tentu saja kita selama ini tidak terlalu peduli akan nama-nama tersebut karena sepertinya itu hanya sekedar nama belaka. Ternyata tidak demikian, nama-nama tersebut bukanlah sekedar nama saja tetapi ada latar belakang dibalik penamaan tersebut, contohnya nama Kedung pada sebuah desa atau dusun, Kedung dalam arti bahasa Jawa adalah sebuah tempat yang dalam disebuah sungai, biasanya di sebelah sungai. Nah dari penamaan Kedung tersebut dapat disimpulkan kalau di dusun tersebut dulunya ada sebuah sungai yang memiliki kedung yang luas.
Demikian pula dengan nama-nama yang lain seperti Kraton atau Medanten yang mempunyai makna sebagai istana. Dari penamaan-penamaan tersebut, seperti susunan sebuah pola dalam tatanan masyarakat tempo dulu, namun benarkah itu semua? Tentu jawabannya bisa benar bisa tidak, perlu ditelusuri lebih mendalaman lagi tentang itu semua.
Dalam menamakan tempat orang-orang dahulu biasanya lebih jujur daripada kita dimasa kini. Orang-orang dahulu menamakan suatu tempat berkenaan dengan apa yang ada atau atau pernah terjadi ditempat tersebut contohnya ketika orang-orang Madura memakan buah yang berwarna hijau di hutan Trik yang rasanya pahit, akhirnya tempat itu dinamakan Mojo-pahit karena ditempat tersebut banyak pohon Mojo yang berbuah pahit.
Dari sini penelusuran Tabir peradaban masa silam bisa ditelusuri dari nama-nama dusun atau desa. Bisa dilakukan dengan mencoba mencari cerita rakyat setempat yang ada, dari cerita tersebut bisa dicari apakah nama dusun atau desa tersebut nama lama atau nama baru karena bisa saja nama desa itu nama baru yang telah dirubah oleh keadaan sedangkan nama lama atau aslinya telah hilang.
Dari penelusuran tadi bisa dikerucutkan nama-nama yang asli sehingga bisa digabungkan nama-nama tersebut akan menunjukkan sebuah tatanan peradaban dimasa silam atau istilah sekarang bisa disebut peta.
Karena ada sebuah pendapat, sesungguhnya masa silam tidak benar-benar lenyap, masa silam tersebut masih ada disekitar kita walaupun dia ada hanya tinggal sebuah nama.
Mari kita terus menelusurinya
Salam Nusantara...
0 komentar:
Posting Komentar