Respati 5 Januari 2017, Jejak-jejak peradaban masa silam
semakin lama semakin merata disemua tempat, satu persatu jejak-jejak peradaban
itu mulai bermunculan, satu persatu mulai ditemukan. Tentu saja ini sangat
membanggakan kita semua sebagai penerus kejayaan Masa lalu.
Diantara gegap gempitanya para pecinta sejarah dan budaya
Nusantara di berbagai komunitas ini agaknya harus kembali menelan pil pahit karena
sebagian besar dari temuan-temuan situs tersebut kurang mendapatkan perhatian
dari pihak terkait dan elemen-elemen yang ada di masyarakat. Dengan banyaknya
temuan diatas hanya sedikit saja yang direspon pihak terkait dalam hal ini
BPCB. Kita lihat banyak situs-situs yang telah dilaporkan justru sepertinya
dibiarkan begitu saja, bahkan temuan situs yang ada didekat kantor BPCB
Trowulan seperti Situs Grogol yang merupakan Situs pomahan era Mojopahit, apalagi
seperti Situs Pelawangan, Situs Terung di Sidoarjo.
Sebenarnya semua situs-situs yang telah dilapor tersebut
telah menjadi tugas dan wewenang pihak terkait untuk menanganinya sebagaimana
yang telah ada di UU Cagar Budaya. Terlepas dari itu kami komunitas pecinta
sejarah dan budaya Garda Wilwatikta Tado Singkalan merasa perlu untuk ikut
serta membantu sebagaimana yang kami bisa.
Pagi itu, Kamis 5 Januari 2017 kami berangkat menuju temuan situs
Sugihwaras sekitar pukul 08.00 WIB. Setelah mendapat informasi dari media
sosial facebook tentang adanya temuan struktur pondasi bata kuno di areal
penggalian pasir. Dalam perjalanan ini kami sempat berkali-kali bertanya alamat
pada beberapa orang yang kami temui diperjalanan, namun beberapa kali pula kami
salah arah.
|
Area penggalian pasir |
Setelah memasuki Desa Bulurejo kami mulai lancar menyusuri
jalanan yang berdebu dan berlubang disana-sini, dengan panduan Google maps kami
akhirnya sampai juga dilokasi Galian C Sugihwaras.
Lokasi galian pasir ini terletak di tengah area persawahan
yang juga diselingi areal tebu dan jagung. Di beberapa sisi tampak bekas galian
yang menganga lebar, bahkan sebagian terendam air karena memang cukup dalam.
|
Para pekerja penggalian pasir |
Sementara aktifitas penggalian pasir masih berlangsung, tampak
puluhan orang sedang menggali menggunakan sekop yang lebar sebagian orang
menaikkan pasir keatas truk, ada sekitar tujuh truk yang ada di lokasi ini.
Kami segera bertanya pada salah seorang penggali pasir tentang dimana lokasi
temuan struktur bata kuno itu, dengan sedikit bercanda warga tersebut menjawab,
"Waduh dishooting lagi nih, hehehe… itu mas di sana! dekat pohon itu!"
Ketika kami menuju arah yang di tunjuk warga tadi kami
melewati beberapa orang yang sedang menaikkan pasir ke atas truk, mereka
berkata sambil bercanda, "Mas sini mas foto aku saja hehehe… aku kan
barang antik". Tentu saja semuanya tersenyum.
|
Area situs Sugihwaras |
|
Bata kuno nampak berserakan |
|
Bata kuno di situs Sugihwaras |
Kami mendekati tumpukan-tumpukan bata yang dibongkar, cukup
banyak bata kuno yang berukuran kurang lebih 30 x 20 centimeter dan tebal 5
centimeter. Kami bertiga segera berpencar untuk melakukan pengamatan juga
mengambil dokumentasi, Mas Eko Finda menuju tepi galian yang masih ada struktur
pondasinya, mas Aziz mengambil dokumatasi video, sementara saya sendiri
mengamati struktur pondasi yang tersisa tiga tumpuk.
|
Pecahan genteng |
|
Letak temuan guci |
Ketika mengamati struktur pondasi yang di dekat sebuah pohon,
di bawah struktur bata yang terlihat berlubang itu menurut kisah warga yang
kebetulan dijumpai, pernah ditemukan sebuah guci namun tidak berisi apa-apa. Setelah
menemukan guci tersebut, beberapa orang seperti mendapat gangguan dari makluk
halus yang konon menjaga tempat itu. Selain bata kuno di berbagai tempat juga
terdapat seperti pecahan genteng, sepertinya dahulu di tempat ini ada bangunan
yang beratap, mungkinkah perumahan kuno?
|
Reruntuhan bata |
Setelah mengamati beberapa sudut lokasi temuan ini kami
menduga adanya pondasi panjang namun ditata sejajar lebar antara pondasi
sekitar 270 centimeter membujur dari arah timur ke arah barat kemudian berbelok
ke utara dibawah pohon tersebut. Kurang lebihnya seperti ini denah bangunan di situs
Sugihwaras menurut dugaan kami.
|
Sketsa dugaan situs Sugihwaras |
Kami juga mendokumentasikan lapisan-lapisan tanah yang
terlihat di tepi penggalian. Terlihat ada tiga lapisan yang tergambar, lapisan
terbawah berupa pasir.
|
Lapisan tanah |
Mungkinkah dahulu ada bencana yang menimbun semua peradaban
yang ada di situs Sugihwaras ini? Tentu saja perlu penelitian-penelitian yang
berlanjut dari pihak yang terkait untuk mengungkapkan semua misteri diatas. Sebenarnya
dahulu tempat ini apa? Dan dari era kerajaan mana?
|
Aziz, Eko, Agus |
Setelah puas mengamati dan mengambil dokumentasi kami menuju
warung yang ada di dekat penggalian pasir itu untuk membasahi kerongkongan kami
yang kering sejak tadi. Dengan memesan tiga buah es teh sambil berbincang-bincang
dengan para penggali pasir yang juga sedang makan minum di warung tersebut. Nampak
mas Eko mencari informasi pada beberapa orang tentang awal penemuan struktur
bata di lokasi galian C ini.
Demikianlah penelusuran Garda Wilwatikta Tado Singkalan pada
kesempatan ini, tiada gading yang tak retak demikian pula dengan tutur kata
kami pada tulisan ini. Semoga akan ada respon dari pihak terkait, demikian pula
seluruh elemen masyarakat terutama pada situs Sugihwaras dan situs-situs
lainnya, terimakasih...
Jaya jaya jaya Wijayanti... Salam Nusantara…
0 komentar:
Posting Komentar