G A R D A W I L W A T I K T A

Blog ini bertujuan sebagai wadah/sarana ilmu pengetahuan, sejarah, mitos, dan juga pencarian jejak-jejak peradaban peninggalan Kerajaan-kerajaan di Nusantara.
Silahkan bagi yang ingin mengikuti komunitas ini kita bisa belajar bersama-sama, karena kami juga sangat minim pengetahuan, dan diharapkan kita bisa sharing berbagai informasi tentang sejarah yang ada di Nusantara ini...

Laman

3 Januari 2016

JEJAK PERADABAN DI DUSUN CIRO KULON

   Ciro Kulon adalah salah satu Dusun yang berada di wilayah Desa Bakung Temenggungan Kecamatan Balongbendo Kabupaten Sidoarjo. Letaknya berada di paling ujung barat, berbatasan dengan Dusun Tado Desa Singkalan.

   Kami mencoba menelusuri jejak-jejak peradaban yang mungkin ada di Dusun ini. Perhatian kami langsung tertuju pada pemakaman umum di Ciro Kulon, kami mendapati banyak sekali batu bata kuno (berukuran 32,5 cm x 22,5 cm) yang dijadikan sebagai nisan, pembatas pemakaman, bahkan dijadikan patelah (alas jalan). Dari situ kami juga mendapati sepasang nisan yang terbuat dari batu andesit yang berada di ujung barat pemakaman.

   Di tengah-tengah pemakaman terdapat sebuah makam yang dikeramatkan yaitu makam "Mbah Kyai Jimat". Tidak banyak yang kami ketahui tentang siapa jati diri Mbah Kyai Jimat tersebut, juga tidak mengetahui darimana asal-muasal batu bata kuno maupun batu andesit tersebut.


makam Mbah Jimat
   Terdapat sebuah kebun yang ditumbuhi pohon salak dan bambu, menurut dugaan kami adalah satu-kesatuan dengan pemakaman. Kemungkinan ada juga bangunan yang terpendam disana.




   Beberapa rumah warga di sekitar pemakaman juga terdapat pecahan batu bata kuno disana, sementara dari sudut lain Dusun Ciro Kulon banyak ditemui rumah-rumah kuno era kolonial Belanda, mungkin saja sejak dahulu Dusun Ciro Kulon ini merupakan sebuah tempat pemukiman kuno di era Mojopahit, maupun di era sesudahnya.

   Demikian yang bisa kami telusuri dari Dusun Ciro Kulon ini, kurang lebihnya mohon maaf, terimakasih...






Lihat juga peradaban di Ciro Wetan
Share:

3 komentar:

  1. Menurut info yg pernah sy dengar dr almarhum Bapak, Beliau adalah panglima Atau senopatih dr Pangeran Diponegoro . Awal cerita dulu ...makam beliau ada di tepi sungai sebrang makamnya sekarang. Dikarenakan dinding sungai yg tergerus sehingga makan beliaupun terkikis hingga harus dipindahkan disebrang Japan. Seat proses pemindahan makan , yg terjadi adalah jasad yg telah terkubur selama ratusan tahun itu masih utuh dengan kafan yg masih bersih. Sehingga sampai sekarang makan Mbah Jimat menjadi punden utk desa Ciro Kulon. Beliau adl seorang yg mati sahid dan terjaga imannya🙏🏻

    BalasHapus
  2. Saia baru ngerti
    Padahal sy lama disana😂

    BalasHapus

Komunitas Pecinta Sejarah dan Budaya - GARDA WILWATIKTA Tado Singkalan - "Menapak Jejak, Mematri Semangat, Mengunggah dan Melestarikan Peradaban Nusantara"

Garda Wilwatikta

Blog Archive