G A R D A W I L W A T I K T A

Blog ini bertujuan sebagai wadah/sarana ilmu pengetahuan, sejarah, mitos, dan juga pencarian jejak-jejak peradaban peninggalan Kerajaan-kerajaan di Nusantara.
Silahkan bagi yang ingin mengikuti komunitas ini kita bisa belajar bersama-sama, karena kami juga sangat minim pengetahuan, dan diharapkan kita bisa sharing berbagai informasi tentang sejarah yang ada di Nusantara ini...

Laman

3 Juli 2019

SITUS SUMBER BEJI DAN SITUS KEDATON


            Wilayah Kabupaten Jombang cukup kaya dengan peninggalan purbakala dari zaman Mpu Sindok hingga ke zaman Majapahit. Di wilayah dekat dengan Wonosalam terdapat Candi Arimbi (Ngrimbi) yang diduga dari masa kerajaan Majapahit. Sementara ditempat-tempat yang lain juga banyak jejak peradaban seperti di Sugih Waras, Menganto (Mbah Pande Gong) dan baru-baru ini juga bermunculan situs-situs purbakala salah satunya Situs Sumber Beji di Desa Kesamben Ngoro dan Situs Kedaton di Desa Bulurejo Diwek.
(lihat catatan Sugihwaras)
(lihat catatan Mbah Pande Gong)

          Menurut cerita yang dituturkan bapak Riyanto dan bapak Mulyo Santoso ketika kami mengunjungi situs Sumber Beji Senin 1 Juli 2019 kemarin bahwa karena air untuk mengaliri sawah dan ladang berkurang maka beberapa orang warga khususnya yang mempunyai lahan pertanian di Dusun Sumber Beji mengadakan musyawarah untuk mengatasi kekurangan air tersebut, akhirnya diputuskan akan diadakan kerja Bhakti untuk membersihkan sebuah Sumber Air yang biasa mengaliri sawah dan ladang mereka pada hari Minggu 23 Juni 2019.

Situs Sumberbeji (sumber: Regional Kompas)
          Warga dusun Sumber Beji pun bergotong-royong membersihkan sampah dan lumpur di sumber air yang terletak ditempat yang wingit tersebut, tidak lama kemudian beberapa warga menemukan struktur bata kuno yang memanjang, memang sejak dahulu Sumber air ini telah dikenal warga tetapi baru setelah membersihkannya mereka mengetahui kalau ada struktur bata lain selain yang pernah diketahui yaitu yang berbentuk kotak persegi. Warga terus membersihkan lumpur dan menguras air dengan diesel sehingga struktur bata mirip saluran irigasi itu nampak, akhirnya temuan ini dilaporkan pihak pemerintah desa Kesamben kemudian diteruskan kepada Dinas terkait di Kabupaten Jombang untuk ditindaklanjuti.

              Sekitar pukul 12.00 WIB rombongan Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Timur datang untuk melakukan survey, terlihat diantara rombongan bapak Nugroho Lukito dan bapak Wicaksono Dwi Nugroho. Mengetahui ada tamu dari Trowulan akhirnya Kepala Desa Kesamben serta Jajarannya hadir ke lokasi untuk berkoordinasi karena pihak desa mempunyai rencana untuk membangun situs ini sebagai wisata desa. Setelah beberapa orang warga menguras sumber ini maka BPCB Trowulan melakukan pencatatan, pengukuran dan dokumentasi.

          Dalam keterangannya bapak Nugroho Lukito mengatakan kalau bangunan irigrasi ini sepertinya banyak dibangun sejak era Kediri hingga Majapahit, fungsinya selain untuk irigrasi juga untuk pemukiman bahkan lebih lanjut Beliau mengatakan kemungkinan situs Sugih Waras, Kedaton, Bulurejo disuplai dari sini dan saluran ini memang dibuat tertutup agar kotoran tidak masuk ke dalamnya (lihat disini)

           Dari Situs Sumber Beji ini selanjutnya kami menuju Situs Kedaton di Desa Bulurejo Diwek pada hari Rabu 3 Juli 2019 bersama Mochamad Zuhri dan Abdul Aziz Samsudin, perjalanan menuju situs ini cukup melelahkan karena letaknya di tengah kebun Tebu lebih-lebih kami datang pada tengah hari yang panas.
        
Situs Kedaton (sumber: jatimnow.com)
        Setelah beberapa kali bertanya pada warga akhirnya kami tiba di lokasi temuan. Lokasi pertama di sebelah kebun jagung dan di lokasi kedua di kebun tebu yang sudah dipanen. Untuk lokasi pertama kami tidak mendekat tetapi untuk lokasi kedua kami melakukan penelusuran untuk mencari titiknya. Setelah sempat salah arah akhirnya kami bisa menemukan lokasi seperti yang kami lihat di televisi, Aziz dan Zuhri segera mengambil dokumentasi begitu juga saya mencoba menyimpan lokasi Google Mapsnya agar mudah kalau ingin kesini lagi, menurut pengamatan kami area situs Kedaton ini cukup luas namun sudah dalam kondisi rusak parah mungkin karena aktivitas penggalian tanah untuk dijual sebagai tanah uruk, lalu penambangan pasir hingga perkebunan tebu dan ketidakpedulian warga akan keberadaan situs ini, (lihat disini)


        Kalau berdasarkan dari topomini tempatnya yaitu Dusun Kedaton yang artinya adalah Pemukiman Raja dan keluarganya maka bisa diduga dulunya disini ada sebuah bangunan yang bernuansa seperti ini, namun tentunya diperlukan penelitian lebih lanjut dari pihak terkait, situs Kedaton ini cukup dekat dengan Situs Sugihwaras Desa Sugihwaras bahkan hanya berjarak 100 meteran (Sumber Surabaya Tribun.Com)

      Bapak Wicaksono Dwi Nugroho berpesan ke masyarakat di tiga desa yang didekat situs yaitu Bulurejo, Sugihwaras dan Kesamben untuk melaporkan temuan-temuan yang ada, karena mungkin dari temuan-temuan tersebut bisa mengungkap keberadaan Kota atau Kedaton dari era yang diduga kuat era Majapahit.

     Demikian petualangan kami hari ini dari situs Sumber Beji dan Situs Kedaton, mohon maaf akan segala kekurangannya, semoga akan ada upaya-upaya positif dari berbagai pihak untuk menyelamatkan situs-situs tersebut dan bisa menguak misteri sejarahnya tentunya akan berdampak positif bagi kehidupan masyarakat disekitarnya.

Terimakasih.
Salam Wilwatikta..
Agus Sb (Penulis)
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Komunitas Pecinta Sejarah dan Budaya - GARDA WILWATIKTA Tado Singkalan - "Menapak Jejak, Mematri Semangat, Mengunggah dan Melestarikan Peradaban Nusantara"

Garda Wilwatikta