G A R D A W I L W A T I K T A

Blog ini bertujuan sebagai wadah/sarana ilmu pengetahuan, sejarah, mitos, dan juga pencarian jejak-jejak peradaban peninggalan Kerajaan-kerajaan di Nusantara.
Silahkan bagi yang ingin mengikuti komunitas ini kita bisa belajar bersama-sama, karena kami juga sangat minim pengetahuan, dan diharapkan kita bisa sharing berbagai informasi tentang sejarah yang ada di Nusantara ini...

Laman

21 Juli 2016

SITUS MBAH WALI MOJOLEBAK


Dusun Mojolebak adalah salah satu dusun di Desa Mojolebak Kecamatan Jetis Kabupaten Mojokerto. Di sebuah perempatan jalan desa terdapat beberapa pohon yang cukup rindang yang berada di sudut jalan, yaitu sebuah pohon Trenggulun dan dua buah pohon Kreta. Di bawah pepohonan tersebut ada persebaran bata-bata kuno dan juga batu andesit.


Letak koordinat 7°24'53.3"S 112°26'59.2"E
Ketika lebih mendekat lagi kami mendapati banyak bata kuno yang tersebar tidak beraturan, ada yang masih utuh dan ada pula yang sudah pecah.



Terlihat pula beberapa batu andesit yang berbentuk kotak, persegi panjang, segi tiga, sebuah yoni yang cukup besar, juga beberapa umpak, sebuah pecahan Arca bagian bawah, dan sebuah Arca Nandi yang telah disemen.

Batu berlubang
Arca bagian bawah
Konon menurut keterangan seorang warga yang kebetulan rumahnya ada di sebelah barat Situs ini yaitu ibu Salma, menceritakan bahwa Arca Nandi ini pernah hilang selama hampir sebulan, lalu diketemukan di daerah Tarik, tetapi dengan kondisi kepalanya telah terputus, akhirnya oleh warga Mojolebak Arca Nandi tersebut dikembalikan di posisinya semula yaitu di bawah pohon Trenggulun dengan bagian bawahnya yang disemen (cor) agar tidak dicuri lagi dan bagian kepala yang telah terputus disambung dengan semen sehingga terlihat seperti sekarang (ditambahi Kepala baru).

Arca Nandi
Menurut keterangan Ibu Salma dari orang-orang tua dahulu, tempat tersebut dinamakan Situs Mbah Wali, tentang siapa Mbah Wali serta asal-usulnya ibu Salma tidak begitu paham dan menyatakan yang paham adalah orang-orang yang sering melakukan melekan disitu (tawwasul dengan Mbah Wali). Yang jelas sejak dahulu di Situs Mbah Wali ini dijadikan tempat kenduren dan melekan oleh warga setempat dan juga dari luar desa Mojolebak.

Menurut keterangan lain ada tempat semacam Situs Mbah Wali ini, yaitu Punden Mbah Sentono, yang berada di selatan Sungai Marmoyo yang masuk Desa Ngabar, tempat itu ada di tepi selatan sungai Marmoyo di makam Ngabar yang terdapat dua buah pohon Beringin yang besar, namun mungkin dahulu pernah dipugar sehingga tidak terlihat jejak kekunoannya. Menurut berita yang beredar Mbah Sentono lebih muda dari Mbah Wali, tentu saja itu adalah kisah yang bisa kami rangkum dari Cerita Rakyat setempat. Tentu apa dan bagaimana sejarah kedua tempat tersebut harus ada penelitian yang lntensif dari pihak-pihak yang berwenang. Tentu saja kami dari Komunitas Pencinta Sejarah Garda Wilwatikta maupun dari komunitas yang lain hanya mengharapkan adanya perhatian dari semua pihak terhadap kelestarian dan pengungkapan sejarah dari Situs-situs tersebut.

Semoga bermanfaat

Salam Nusantara...
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Komunitas Pecinta Sejarah dan Budaya - GARDA WILWATIKTA Tado Singkalan - "Menapak Jejak, Mematri Semangat, Mengunggah dan Melestarikan Peradaban Nusantara"

Garda Wilwatikta