G A R D A W I L W A T I K T A

Blog ini bertujuan sebagai wadah/sarana ilmu pengetahuan, sejarah, mitos, dan juga pencarian jejak-jejak peradaban peninggalan Kerajaan-kerajaan di Nusantara.
Silahkan bagi yang ingin mengikuti komunitas ini kita bisa belajar bersama-sama, karena kami juga sangat minim pengetahuan, dan diharapkan kita bisa sharing berbagai informasi tentang sejarah yang ada di Nusantara ini...

Laman

21 Mei 2016

JEJAK PERADABAN DUSUN LUWUNG DAN SUMOTUWO

   Persebaran peradaban kuno semakin hari semakin luas saja, setidaknya begitulah yang kami temui di berbagai dusun yang telah ditelusuri. Begitu juga di Dusun Luwung yang merupakan salah satu dusun yang berada di Desa Sumokembangsri Kecamatan Balongbendo Kabupaten Sidoarjo. Menurut informasi yang kami tampung dari beberapa orang warga setempat salah satunya adalah mas Suyanto, dahulu tempat yang sekarang di sebut dusun Luwung itu dan mungkin dusun-dusun lainnya yang berada di sekitarnya disebut sebagai Wonoasri. Wono artinya hutan, Asri artinya masih alami atau mungkin juga indah, jadi kalau dimaknai ialah hutan yang masih alami dan indah.





   Kemudian kami mencoba menelusuri pemakaman Dusun Luwung untuk mencari sisa-sisa peradaban yang mungkin masih ada. Setelah kami telusuri di pemakaman Luwung yang juga berbatasan dengan pemakaman Dusun Sumotuwo, kami berpendapat bahwa di sini terdapat bekas peradaban kuno. Melihat ukuran batanya kemungkinan dari zaman Mojopahit.



   Seperti pada makam-makam lainnya, bata-bata kuno tersebut kemungkinan diangkat dari penggalian lubang untuk makam yang kemudian difungsikan menjadi batu nisan. Setelah dari pemakaman Luwung dan Sumotuwo, mas Suyanto mengajak kami menuju sebuah punden yang letaknya di sebelah barat dusun yang berada di belakang rumah warga. Punden tersebut disebut punden Mbah Potro, sayang sekali kami tidak bisa mendapati artefak kuno di sini karena telah dipugar dengan bangunan yang baru, namun menurut keterangan mas Suyanto dulu ada sebuah batu semacam lingga di sana kemudian ditutup dengan semen seperti foto di bawah ini.


   Dari Mbah Potro kami menuju sebuah tempat yang disebut Kebun Rojo yang letaknya sebelah selatan dari Punden mbah Potro sekitar 250 meteran. Di sana kami menjumpai pak Sugiat pemilik tanah di kebun Rojo tersebut, menurut kisah pak Sugiat ketika menggali tanah untuk membuat kolam ikan lele, pada kedalaman sekitar 2 meter beliau menemukan bata-bata kuno yang berserakan, kadang ada yang bertumpuk kadang terpisah, oleh beliau bata-bata tersebut dinaikan ke atas.



   Demikian pula ada sebuah keterangan dari bapak Suradi yang dahulu sempat menggali di sebelah selatan kolam pak Sugiat, terdapat sebuah sumur yang bentuknya bundar namun sayang kami tidak bisa melihat bentuk sumur tersebut karena tertutup genangan air. Selain itu pak Suradi bercerita ketika beliau sehabis sholat di Musholah dekat Kebon Rojo tepatnya sebelah selatan rumah pak Sugiat, beliau diberi sesuatu oleh pak Suradi yaitu sebuah Akik yang dijatuhkan dari atas. Juga ada sebuah lumpang yang tergolek di kandang kambing milik pak Sugiat.



   Kesimpulan yang dapat kami kemukakan pada penelusuran jejak peradaban kali ini bahwa pernah ada sebuah pemukiman kuno di Dusun Luwung maupun Dusun Sumotuwo, yang kemungkinan berasal dari era Kerajaan Mojopahit. Kami dari Garda Wilwatikta mengucapakan terimakasih kepada mas Suyanto, bapak Sugiat, dan bapak Suradi yang telah menjadi pemandu kita kali ini.

   Demikianlah yang bisa kami sampaikan pada kesempatan kali ini, apapun yang kami tuliskan di sini adalah dugaan belaka, untuk membuktikannya perlu riset yang mendalam dari para ahli terlebih tempat ini tak jauh dari Medowopuro (sebuah tempat yang telah diriset berbagai kalangan akademisi sebagai salah satu situs pemukiman Mojopahit). Terimakasih…

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Komunitas Pecinta Sejarah dan Budaya - GARDA WILWATIKTA Tado Singkalan - "Menapak Jejak, Mematri Semangat, Mengunggah dan Melestarikan Peradaban Nusantara"

Garda Wilwatikta