G A R D A W I L W A T I K T A

Blog ini bertujuan sebagai wadah/sarana ilmu pengetahuan, sejarah, mitos, dan juga pencarian jejak-jejak peradaban peninggalan Kerajaan-kerajaan di Nusantara.
Silahkan bagi yang ingin mengikuti komunitas ini kita bisa belajar bersama-sama, karena kami juga sangat minim pengetahuan, dan diharapkan kita bisa sharing berbagai informasi tentang sejarah yang ada di Nusantara ini...

Laman

18 Mei 2016

JEJAK PEMUKIMAN KUNO DUSUN PANGGUL

   Pada kesempatan kali ini, Senin 9 Mei 2016 Team Garda Wilwatikta Tado Singkalan kembali menelusuri jejak peradaban kuno di suatu dusun di wilayah Kecamatan Bangsal Kabupaten Mojokerto, yaitu di Dusun Panggul. Pagi yang cukup cerah itu penulis mengajak putri sulungnya untuk ikut menyertainya. Seorang anggota komunitas Garda Wilwatikta dari Mojokerto menjadi pemandu penelusuran hari ini yaitu mas Alpandi Mustofa.




   Sekitar pukul 09.00 WIB Team Garda Wilwatikta berangkat dari Jati Wetan Lengkong menuju Dusun Panggul. Dalam perjalanan sekitar 15 menit tersebut kami melewati jalanan pedesan yang berkelok-kelok, banyak tempat-tempat yang mengundang rasa penasaran untuk menelusurinya.


   Setelah 15 menit kemudian kami memasuki persawahan Dusun Panggul yang berbatasan dengan Dusun Hustem, kontur tanah di daerah ini naik-turun seperti daerah perbukitan, namun hal tersebut tidaklah seperti dugaan kami, kontur tanah yang naik-turun itu dikarenakan adanya penggalian tanah untuk pembuatan bata merah di berbagai tempat di daerah ini. Setelah melewati sebuah sungai yang cukup dalam dengan jembatan beton yang lebarnya hanya satu meter tanpa pagar, kamipun berhenti di dekat sebuah pohon Kepuh besar yang terdapat sebuah makam. Mas Alpandi Mustofa mengajak kami melihatnya dan mengambil dokumentasinya.


   Di bawah pohon Kepuh yang besar tersebut ada sebuah makam, terdapat pecahan bata kuno dan batu pipisan, melihatnya timbullah dugaan awal kami yaitu adanya bekas pemukiman kuno di sini. Beranjak dari Pohon Kepuh yang kemungkinan besar adalah Punden Dusun, mas Alpandi mengajak kami melihat sawahnya yang letaknya di sebelah utara sekitar seratus meteran. Karena baru ditanami padi kami pun tidak jadi menelusuri jejak bata kuno maupun bekas sumur kunonya.



   Kami pun menuju sebuah Linggan (tempat pembuatan bata merah) yang letaknya di sebelah selatan pohon Kepuh tadi, sekitar 60-an meter. Mas Alpandi segera menunjukkan bata-bata kuno yang berserakan di sepanjang jalanan tanah turun ke Linggan, ada bata kuno yang jadi pemberat terpal supaya tidak bergeser. Kemudian kami menuju sebuah sumur kuno yang berbentuk bundar di bawah pohon keres.



   Yang menjadi pertanyaan kami kenapa sumur tersebut tidak dibongkar ketika terjadi penggalian tanah untuk pembuatan bata merah? Ternyata menurut keterangan salah seorang warga setempat yang diwawancarai mas Alpandi beberapa waktu yang lalu karena warga takut karena sumur kuno tersebut ada penunggu ghaibnya. Memang kalau melihat kondisi tempat itu yang disana-sini ada penggalian tanah untuk pembuatan bata sangat memprihatinkan, banyak bangunan-bangunan yang diduga kuat adalah situs peninggalan bersejarah ikut rusak, hancur, dan hilang tak berbekas.

   Perlu turun tangan dari berbagai pihak yang terkait dalam Penyelamatan Situs Budaya terutama BPCB Jawa Timur untuk menanganinya agar tidak semakin luas kerusakannya. Dari Sumur ini kami menuju sebuah tumpukan bata kuno yang ada di sebelah barat sumur tadi sekitar 40-an meter.



   Dalam tumpukan bata kuno yang kemungkinan dikumpulkan warga ketika penggalian tanah terdapat beberapa pecahan batu pipisan yang terbuat dari batu Andesit, hal ini semakin memperkuat dugaan kami tentang adanya pemukiman kuno di tempat ini, berikut beberapa foto dokumentasi kami.







   Demikianlah Penelusuran Jejak Peradaban yang kami lakukan di Dusun Panggul, semoga akan ada upaya nyata dari istansi terkait sehingga tidak terjadi kerusakan pada situs-situs yang masih belum terdata tersebut, terimakasih…

Lihat video disini

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Komunitas Pecinta Sejarah dan Budaya - GARDA WILWATIKTA Tado Singkalan - "Menapak Jejak, Mematri Semangat, Mengunggah dan Melestarikan Peradaban Nusantara"

Garda Wilwatikta