Desa Mindu Gading merupakan salah satu desa yang berada di
Kecamatan Tarik Kabupaten Sidoarjo. Berada di sebelah utara Desa Gampingrowo
dan sebelah selatan Desa Sumokembangsri. Terdapat dua Dusun di desa ini yaitu
Mindu dan Gading. Mari kita telusuri satu persatu.
1. Dusun Mindu.
Mindu atau
Mindo dalam bahasa Jawa kemungkinan artinya adalah kedua. Pada Dusun Mindu ini kami
menelusuri jejak peradaban dimulai dari pemakaman dusun yang terletak di sebelah
utara di tengah persawahan. Kami berdua, saya (Penulis) dan Mas Eko Jayanto (Ketua
Umum) bergerak mencari jejak –jejak yang tersisa di pemakaman ini. Dari pemakaman
ini kami mendapati bata-bata kuno yang telah beralih fungsi menjadi nisan.
Di sebelah
timur pemakaman itu terdapat gumukan yang memanjang dari utara ke selatan. Mas
Eko mencoba menelusurinya namun tidak menemukan jejak bata di sana. Dari sana
kami menuju sebuah Puthuk yang ada di
selatan pemakaman, namun juga tiada menemukan jejak peradaban seperti pecahan bata
atau tembikar. Kemungkinan kalaupun ada jejak sudah hancur atau tertimbun
sangat dalam di bawah tanah.
Dari sana
kami menuju sebuah pemakaman lagi yang letaknya berada di selatan. Pemakaman
ini luasnya tidak seberapa luas hanya ada sekitar sepuluh makam saja. Di sini
kami juga tiada menemukan adanya jejak bata kuno. Terakhir kami ketahui
ternyata pemakaman ini adalah pemakaman khusus bagi warga yang terkena penyakit
Lepra.
Lalu kami
menuju selatan dusun menyusuri jalanan di bawah rerimbunan bamboo. Di tengah
persawahan kami melihat adanya gumukan dan sebelah baratnya sekitar 200 meteran
terdapat Punden yang tidak kami ketahui namanya.
Dari semua
yang kami temui di Dusun Mindu ini kami berkesimpulan sementara bahwa di dusun
ini juga terdapat Jejak Peradaban, kemungkinan sebuah pemukiman kuno.
2. Dusun Gading.
Dusun Gading terletak di sebelah barat dan utara Dusun Mindu,
terpisah jalan dan persawahan yang luas. Dari namanya yaitu “Gading”, kami
berpendapat bahwa dahulu di dusun ini banyak ditemukan Gading Gajah yang
kemudian dinamakan Dusun Gading. Atau bisa saja dahulu di sini adalah tempat
dimana ada sebuah pasukan Kaveleri berGajah yang ditempatkan di sini.
Di tengah persawahan Gading terdapat beberapa Puthuk atau
Grumbul yaitu pohon yang tumbuh di tengah persawahan, kemungkinan itu adalah
punden. Kami belum menelusuri sampai ke sana karena terbatasnya waktu. Lalu kami
mendatangi pemakaman Dusun Gading untuk mencari jejak peradaban kuno. Areal
Pemakaman Gading ini ternyata cukup luas, terdapat jejak bata kuno di sana dan
juga beberapa makam yang diberi Cungkup.
Kami tidak mendapat informasi tentang makam yang dicungkup
tersebut, karena warga di sana juga kebanyakan tidak terlalu paham dengan
keberadaannya. Namun dari luasnya persebaran bata kunonya kami beranggapan
bahwa di sini juga ada jejak peradabannya.
Kami juga mencatat titik koordinat
dengan memakai peralatan yang dipinjamkan kepada kami oleh seorang pencinta
sejarah dan budaya dari Mojokerto yaitu mas Dedy Ardianto.
Demikianlah yang bisa kami catatkan pada kesempatan kali ini,
banyak kekurangan dalam cara penelusuran dan gaya menulis kami, untuk itu kami
mohon maaf yang sebesar-besarnya. Terimakasih…
Sekecil apapun catatan itu nanti sangat dibutuhkan
BalasHapusKalau ada bisa spritual ada kerajaan yang tak kasat mata di dusun mindu dan kerajaan itu menghadap keselatan lebih tepatnya ada pohon asem besar dan kerajaan itu berhubungan dengan di punden dusun gamping rowo, di dusun songgat juga ada makan yg dikeramatkan, menurut cerita itu makam eyang yg ada digunung kawi
BalasHapus