Di sebuah dusun yang konon mempunyai jejak sejarah lebih tua dari Trowulan, adalah sebuah dusun yang konon merupakan tempat pembukaan Hutan Trik tempat pertama kali dicetuskannya sebuah nama yang menggetarkan dunia "Mojopahit!"
Adanya sebuah pemukiman biasanya tidak jauh dari ketersediaan air sebagai kebutuhan utama kehidupan manusia sehari-hari, demikian pula di dusun yang diduga sebagai pemukiman awal Mojopahit ini. Terdapat sebuah sumber mata air yang dulunya sangat jernih airnya. Warga menamakan sumber air tersebut dengan istilah "Sumber".
Sebagian warga menyebutnya dengan nama "Sendang Otik" yang maknanya sebuah sumber air atau telaga yang dikelilingi pepohonan. Konon menurut cerita rakyat yang berkembang Sendang Otik ini merupakan tempat bersuci sebelum memasuki sebuah bangunan suci. Bangunan suci yang dimaksudkan dalam cerita rakyat ini adalah sebuah Puri tempat kediaman Raja atau Puri Dalem.
Namun seiring berjalannya waktu sumber air tersebut kini kondisinya sangat memperihatinkan. Semak-semak belukar telah menutupinya sehingga sulit sekali untuk mengetahui luasnya. Belum lagi tempat itu menjadi tempat pembuangan sampah dan kotoran hewan. Sungguh sangat miris bila melihat sejarah besar yang pernah timbul di dusun ini, sebuah tempat dimulainya sebuah kejayaan yang melambungkan Nusantara dikancah dunia.
Raditya 24 Desember 2017 yang lalu beberapa orang dari 6 Komunitas Pecinta Sejarah dan Budaya Sidoarjo melakukan penelusuran jejak peradaban di beberapa titik di dusun tersebut. Dalam penelusuran yang sebelumnya telah berkali-kali dilakukan itu mereka menemukan sebuah artefak penting yang menguatkan dugaan pemukiman awal Mojopahit, yaitu sebuah batu berlubang yang ditemukan di sebelah barat Sendang Otik diantara tumpukan batu di sudut sebuah rumpun bambu (Barongan) setelah melihat secara seksama batu berlubang tersebut dibersihkan dengan menggunakan kuas. Setelah dibersihkan terlihat ukirannya di beberapa bagian yang luput dari kerusakan, salah seolah anggota dari 6 Komunitas tersebut mengenalinya dengan istilah Batu Pancuran atau Jaladwara biasanya ada di patirtan.
Temuan batu Jaladwara bermotif Makara ini sangat penting artinya bagi penelusuran jejak peradaban khususnya didusun ini dan umumnya di desa-desa lain yang termaktub dalam lingkungan Alas Trik ini karena akan semakin memperkuat dugaan kalau pemukiman awal Mojopahit memang berada disini. Atas temuan ini 6 Komunitas Pecinta Sejarah dan Budaya mempunyai dugaan bahwa masih banyak artefak-artefak penting lainnya masih tersimpan di dusun ini, bahkan mereka menduga pernah ada sebuah bangunan Patirtan di dusun ini. Tentu saja dugaan letak Patirtan tersebut tidak jauh dari Sendang Otik.
Dugaan itu semakin diperkuat cerita warga setempat tentang sebuah batu berbentuk altar yang berada di tengah Sendang Otik ketika masih berfungsi dulu, namun dugaan-dugaan tersebut masih butuh artefak-artefak pendukung lainnya untuk itulah 6 Komunitas tersebut terus melakukan penyisiran di beberapa titik dan bersosialisasi merangkul semua pihak agar bersama-sama uri-uri peninggalan Leluhur kita yang di masa kejayaannya telah menjadi Mercusuar Dunia di dusun ini maupun desa-desa lain yang masuk lingkungan Alas Trik.
Demikianlah sebait dua bait kalimat yang bisa kami sampaikan di artikel ini, semoga dengan berjalannya waktu makin tumbuh kesadaran di hati kita semua untuk kembali ke Jatidiri Bangsa Kita, Jatidiri Bangsa yang pernah menjadi Mercusuar Dunia...
Salam Nusantara...
0 komentar:
Posting Komentar