Desa Kedung Bocok terletak sebelah barat Desa Singogalih, sebelah utara dan sebelah baratnya ada Desa Gampingrowo, dan sebelah selatannya dibatasi sungai Porong.
Menurut serat Pararaton yang dibuat oleh seorang Pujangga yang tidak disebutkan namanya pada masa sesudah keruntuhan Mojopahit. Salah satu bagian yang mengkisahkan pembukaan sebuah hutan di dekat delta sungai Brantas yang tidak jauh dari pelabuhan Canggu dan nama hutan itu disebut dengan sebutan Alase Wong Trik, untuk membangun sebuah padukuhan tempat tinggal Dyah Sanggrawijaya beserta keluarga dan pengikutnya setelah keruntuhan Singhasari. Dugaan tempat pembukaan hutan tersebut memang tidak mutlak di wilayah kecamatan Tarik saja, mengingat dari tempat lain ada nama desa atau yang mirip seperti di Sumber Terik - Krian atau Dusun Tarik di wilayah Kabuh Jombang. Namun dari riset yang pernah dilakukan berbagai pihak salah satunya Balai Arkeologi Jogjakarta pada 1986-1994 setidak-tidaknya ada sebuah kesimpulan kalau di Medowo (Desa Gampingrowo) dan Klinter (Desa Kedung Bocok) diduga adalah pemukiman awal Mojopahit.
Disamping itu adanya kesadaran anak-anak bangsa yang tergabung dalam berbagai komunitas pecinta sejarah dan budaya tergerak untuk menelusuri jejak-jejak peradaban purba di wilayah kecamatan Tarik, termasuk Desa Kedung Bocok yang kaya peninggalan arkeologi dan sejarah.
Dari penelusuran 6 komunitas tersebut, khususnya Satriyo Puser Mojopahit dan Garda Wilwatikta telah mendata beberapa temuan yang sebagian ada di Dusun Klinter dan Dusun Kedung Bocok kulon.
1. Sebuah batu andesit (120 cm x 40 cm & tebal 20 cm) disebut Dorpal...
2. Sebuah batu andesit (35 cm x 20 cm & tebal bagian tengah 18 cm) ada yang menyebutkan batu Pipisan atau Arupadatu...
3. Batu lumpang berdiameter 20 cm...
4. puluhan serpihan tembikar, gerabah, dan terakota...
Di dusun Bocok kulon sebuah Umpak berukuran 70 cm x 70 cm tinggi 30 cm yang masih berada ditempatnya di tepi sungai Porong menunggu untuk diselamatkan. Tentunya masih banyak benda-benda arkeologi lainnya yang masih terpendam di Desa Kedung Bocok ini, seperti perahu kuno, struktur pondasi dan lain sebagainya.
Mengingat dekatnya lokasi wilayah Kedung Bocok dengan Medowo yang dikenal sebagai pemukiman awal Mojopahit sangat dimungkinkan bahwa peradaban awal itu juga termasuk wilayah Desa Kedung Bocok. Untuk itulah perlu dilakukan penyelamatan-penyelamatan oleh kita semua, masyarakat, komunitas pecinta sejarah dan tentunya pemerintah Desa Kedung Bocok.
Terimakasih yang sebesar-besarnya kami ucapkan kepada Bapak Kepala Desa Kedung Bocok yang telah memberi dukungan dan fasiltas untuk menampung benda-benda bersejarah di Desa Kedung Bocok, juga pada bapak Iman, mas Umar serta seluruh warga yang membantu.
Salam Nusantara!!!
0 komentar:
Posting Komentar