G A R D A W I L W A T I K T A

Blog ini bertujuan sebagai wadah/sarana ilmu pengetahuan, sejarah, mitos, dan juga pencarian jejak-jejak peradaban peninggalan Kerajaan-kerajaan di Nusantara.
Silahkan bagi yang ingin mengikuti komunitas ini kita bisa belajar bersama-sama, karena kami juga sangat minim pengetahuan, dan diharapkan kita bisa sharing berbagai informasi tentang sejarah yang ada di Nusantara ini...

Laman

1 Juni 2018

TEMUAN SUMUR JOBONG (4 sap) Tegalsari Puri Mojokerto


     Berawal dari penggalian sumur untuk resapan air di halaman rumahnya Pak Wahyudin, seorang warga Dusun Tegalsari Kecamatan Puri Mojokerto di kedalaman 2,5 meter secara tidak sengaja menemukan benda peninggalan arkeologi yang berupa Terakota Sumur Jobong pada hari Kamis 31 Mei 2018 sekitar pukul 13.00 WIB.



     Pak Wahyudin ini dibantu seorang tetangganya, karena penasaran menggali tanahnya lagi untuk memastikan benda apakah yang sempat membentur linggisnya itu. Setelah beberapa saat kemudian benda yang berbentuk bulat dengan lubang di tengah itu berhasil diangkat keatas permukaan tanah dengan dibantu beberapa warga lainnya.


     Tinggi benda tersebut 55cm diameternya sekitar 55cm memancing rasa penasaran pak Wahyudin dan warga Dusun Tegalsari, tak lama setelah itu warga berdatangan melihat temuan tersebut.

Terakota Sumur Jobong
     Karena belum mengetahui prosedur tentang temuan tersebut pak Wahyudin bertanya pada pak Hudi Priyo tentang penanganan temuan Terakota itu. Pak Hudi Priyo kemudian menelpon salah seorang anggota Satriyo Puser Mojopahit untuk dimintai bantuannya, Mukhammad Sultoni dan Budi segera menuju lokasi menemui pak Wahyudin dan pak Hudi Priyo, sebelumnya mereka telah mengontak Ketua Dewan Adat Mojopahit Bapak Hari Utomo untuk bersama-sama bertemu di lokasi penemuan di halaman rumah pak Wahyudin.


     Sekitar pukul 16.00 WIB mereka tiba di lokasi, Mukhammad Sultoni dan Budi segera mendokumentasikan dan menanyakan kronologi penemuan Terakota pada pak Wahyudin demikian pula pak Hari Utomo.

     Mukhammad Sultoni menyarankan agar temuan ini dilaporkan dulu pada pemerintah desa setempat, juga meminta agar temuan ini dijaga karena temuan ini sangat berarti dalam mengungkap sejarah peradaban masa silam khususnya di Dusun Tegalsari. Pak Hari Utomo juga menugaskan seorang anggotanya untuk mengawal prosesnya.

     Pada malam harinya para warga berdatangan melihat temuan ini, mereka penasaran sekali tentang temuan terakota ini. Akhirnya mereka atas persetujuan pak Wahyudin menggali lagi di bawah temuan tersebut dan ternyata menemukan lagi rangkaian sumur Jobong sebanyak 3 buah.

Sketsa Ilustrasi
     Ketiganya diangkat keatas, satu utuh dan satu separuh pecah dan satunya lagi retak. Tinggi ketiganya 30cm dan berdiameter 55cm dengan bagian bawahnya lebih lebar diameternya dibanding bagian atasnya.

Batu Pipisan
     Selain temuan diatas pak Wahyudin juga menemukan batu pipisan yang sudah pecah di tengah sumur Jobong tersebut.

     Ketika kami kembali melihat temuan tersebut pada sore hari 1 Juni 2018, di lokasi penemuan sudah ada garis polisinya. Menurut penuturan pak Wahyudin pihak Polsek Puri sudah datang dan memasang garis tersebut juga wartawan Jawa Pos.

     Demikianlah yang bisa kami tuliskan tentang temuan artefak yang diduga sebagai Situs Sumur Jobong tersebut, tentang bagaimana sebenarnya temuan itu tentunya pihak terkaitlah yang mempunyai kapasitas untuk menjelaskannya. Dekatnya lokasi temuan dengan Trowulan tentunya akan membuat hipotesa lebih menarik lagi, semoga pihak terkait akan segera menanganinya.

Salam Nusantara...
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Komunitas Pecinta Sejarah dan Budaya - GARDA WILWATIKTA Tado Singkalan - "Menapak Jejak, Mematri Semangat, Mengunggah dan Melestarikan Peradaban Nusantara"

Garda Wilwatikta