Siang itu 10 September 2020 setelah pulang dari Dinas Kebudayaan Jawa timur Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Timur bapak Zakaria Kasimin dan bapak Wicaksono Dwi Nugroho Arkeolog memenuhi janjinya untuk mampir didesa Seketi , sebelumnnya Pemerintah Desa Seketi memang berkunjung ke Situs Kumitir pada hari hari terakhir eskavasi untuk melihat proses eskavasi , disana mereka bertemu bapak Zakaria Kasimin ,bapak Wicaksono Dwi Nugroho ,bapak Andi Mochammad Said , Camat Jatirejo dan yang lain .
Saat itulah bapak Fery Aries Tya memaparkan keadaan dan potensi sejarah budaya desa Seketi kepada bapak- bapak pimpinan BPCB Jawa Timur, bapak Zakaria tertarik dengan pemaparan itu dan berjanji akan mampir ke Seketi sepulang dari Dinas Kebudayaan Jawa Timur di Surabaya . Lihat Video disini https://youtu.be/J_U9utzCd1M
Sekitar pukul 13.45 WIB mobil bapak Zakaria tiba di balai desa Seketi disambut dengan ramah tamah oleh Pj Kepala Desa Seketi bapak Anang , bapak Fery Aries Tya , sejumlah perangkat desa , BPD dan tokoh masyarakat di Resto Sejahtera yang ada disebelah pendopo . Penulis sendiri hadir pukul 14.30 WIiB karena baru pulang kerja , bapak Fery menunjukkan temuan fragmen miniatur Candi kepada bapak Zakaria dan bapak Wicaksono yang ditemukan dari Situs Guo Mbah Prabu Joko , setelah makan Rujak Ulek bersama , pemerintah desa Seketi mengajak bapak Zakaria dan bapak Wicaksono menuju situs Sentono Projo , sebelumnya bapak Zakaria meminta penulis untuk menghubungi mas Agus Mulyono dari Terung Wetan untuk datang karena bapak Zakaria selaku Kepala BPCB Jawa Timur ingin mendengar langsung apa dan bagaimana Situs Terung dari mas Agus Mulyono , penulispun menghubunginya dan mas Agus Mulyono berjanji akan datang ke Seketi .
Sekitar pukul 15.30 WIB rombongan tiba di Situs Sentono Projo untuk melihat potensi Tinggalan Cagar Budaya disana , bapak Fery dan penulis mencoba menjelaskan tentang struktur bata yang berada dibawah akar pohon Kepuh , saat itu mas Agus Mulyono ( Mbah Mulo ) dan mas Candra telah tiba disana , penulis meminta pada mas Candra untuk menjelaskan bagaimana kondisi Situs Sentono Projo sebelumnnya kepada bapak Wicaksono dan bapak Zakaria , menurut Candra Gondrong dulunya struktur bata terlihat jelas disekitar bawah pohon Kepuh itu ,bentuknya berundak namun sebagian memang sudah rusak , itu keadaan sebelum keadaan yang seperti sekarang . Menurut pendapat bapak Wicak selaku Arkeolog biasanya kalau ada struktur terhimpit akar pohon maka kebanyakan struktur itu akan rusak , namun bisa saja eskavasi dilakukan untuk mengetahui potensi cagar budayanya . Ketika rombongan hendak menuju Situs Guo bapak Zakaria meminta Mbah Mulo untuk ikut dengannya dalam mobil ,karena Beliau ingin mendengar perihal situs Terung dari Mbah Mulo . Lihat Videonya ArkeoVlog disini https://youtu.be/EYslYiXoaOo
Rombongan tiba di Situs Guo dan Makam Prabu Joko , penulis mencoba menunjukkan struktur bata yang disebut Guo itu , namun karena Mbah Mulo yang pernah masuk kedalamnya maka gantian Mbah Mulo yang memaparkannya kepada Bapak Zakaria yang begitu antusias mendengar penjelasan Mbah Mulo .
Menurut bapak Zakaria bisa saja dilakukan penyingkapan tanah disisi selatan situs Guo untuk mengetahui sejauh mana arah struktur bata ini mengarah apalagi temuan fragmen Terakota minniatur Candi ttersebut ditemukan disisi selatan ketika pembangunan pondasi Musolah , bapak Pj Kepala Desa dan bapak Fery Aries Tya berharap semoga ditahun 2021 mendatang pihak Pemerintah Desa dan DisBudPora Sidoarjo bisa menganggarkan dana buat eskavasi . Lihat videonya disini https://youtu.be/20MVi3DzCWg
Sekitar pukul 17.00 WIB rombongan BPCB meninggalkan desa Seketi , semoga akan ada upaya upaya lanjutan untuk mengungkap misteri peraadaban yang ada di Situs Sentono Projo dan Situs Guo khususnya dan desa Seketi Umumnya , Terimakasih ...
Agus Subandriyo , Penulis
0 komentar:
Posting Komentar