Sebagai manusia yang beradab dan berbudaya luhur sudah semestinya setiap langkah dan proses kehidupannya tidak akan lepas dari rasa syukur atas semua yang telah dan akan diberikan Sang Pencipta. Demikian pula pada 6 komunitas pecinta sejarah dan budaya yang sepakat bersama-sama menggiatkan upaya pelestarian sejarah dan budaya khususnya yang ada di Kabupaten Sidoarjo.
Memang adanya temuan struktur pondasi bata kuno yang diduga adalah pondasi pintu masuk Puri Dalem itu belum ada seremonial syukuran atas temuan tersebut. Hal ini terjadi karena padatnya kegiatan yang dilalui setelah temuan tersebut. Seperti yang telah diketahui selain mengawal proses temuan situs di Dusun Klinter, kegiatan 6 komunitas juga harus memantau dan mengisi museum Wiwitan Alas Trik yang padat pengunjung, juga mendampingi pemerintah desa Kedung Bocok menerima kunjungan-kunjungan dari berbagai pihak terkait temuan situs sehingga acara syukuran pun seperti terlupakan.
Tanggal 1 Maret 2018 bertempat di TPQ Al Ikhlas Tado Singkalan para penggiat 6 komunitas diantaranya, Kusbiyanto, Lintang Trenggono, Burhan Fatahilah, Tri Kisnowo Hadi, bapak Hadi, bapak Khudori dan penulis membahas rencana syukuran atau tumpengan tersebut. Setelah disepakati bersama akhirnya tumpengan akan dilakukan pada malam Anggara (Senin malam) tanggal 5 maret 2018 di depan situs Alas Trik dengan tata cara jawa yang akan dipandu sepenuhnya oleh Dalang Lintang Trenggono dari Paguyuban Satrio Puser Mojopahit.
Sejak siang hari Soma 5 maret 2018 persiapan-persiapan dilakukan oleh dulur-dulur yang rumahnya dekat dengan situs (seperti Kusbiyanto, Arif, Syirot dibantu Umarjiono dari karang taruna Kedung Bocok) untuk membuat obor dari bambu untuk acara nanti malam, untuk kelengkapan Ambengan Tumpeng disiapkan oleh Dalang Lintang, Arif dan bapak Hadi.
Setelah segala persiapan dilakukan akhirnya acara Ambengan Tumpeng Jawa dimulai sekitar pukul 21.00 WIB oleh Dalang Lintang Trenggana dengan Suluk khas jawa (Narasi tentang acara dan penjelasan makna-makna simbolis yang terdapat dalam macam-macam makanan yang terdapat dalam ambengan tumpeng) dengan khidmat didengar oleh para hadirin.
Ambengan Tumpeng Jawa yang dilakukan ini adalah wujud syukur 6 komunitas atas terbukanya situs Alas Trik ini. Ambengan Tumpeng Jawa ini merupakan upaya untuk melestarikan budaya Jawa khususnya bagi Paguyuban Satrio Puser Mojopahit yang basisnya adalah dipelestarian adat dan budaya, khususnya budaya Mojopahit.
Tanggal 1 Maret 2018 bertempat di TPQ Al Ikhlas Tado Singkalan para penggiat 6 komunitas diantaranya, Kusbiyanto, Lintang Trenggono, Burhan Fatahilah, Tri Kisnowo Hadi, bapak Hadi, bapak Khudori dan penulis membahas rencana syukuran atau tumpengan tersebut. Setelah disepakati bersama akhirnya tumpengan akan dilakukan pada malam Anggara (Senin malam) tanggal 5 maret 2018 di depan situs Alas Trik dengan tata cara jawa yang akan dipandu sepenuhnya oleh Dalang Lintang Trenggono dari Paguyuban Satrio Puser Mojopahit.
Sejak siang hari Soma 5 maret 2018 persiapan-persiapan dilakukan oleh dulur-dulur yang rumahnya dekat dengan situs (seperti Kusbiyanto, Arif, Syirot dibantu Umarjiono dari karang taruna Kedung Bocok) untuk membuat obor dari bambu untuk acara nanti malam, untuk kelengkapan Ambengan Tumpeng disiapkan oleh Dalang Lintang, Arif dan bapak Hadi.
Setelah segala persiapan dilakukan akhirnya acara Ambengan Tumpeng Jawa dimulai sekitar pukul 21.00 WIB oleh Dalang Lintang Trenggana dengan Suluk khas jawa (Narasi tentang acara dan penjelasan makna-makna simbolis yang terdapat dalam macam-macam makanan yang terdapat dalam ambengan tumpeng) dengan khidmat didengar oleh para hadirin.
Setelah mendengar ulasan tentang makna dan tujuan syukuran Tumpeng dari Dalang Lintang Trenggono maka acara selanjutnya kepala desa Kedung Bocok H. Moh. Ali Ridho memberikan sambutan tentang adanya syukuran atas temuan situs Alas Trik ini. Beliau menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya atas sumbangsih 6 komunitas pecinta sejarah dan budaya yang telah all out mendukung upaya pelestarian sejarah di desanya, juga menekankan kalau sesungguhnya Alloh lah yang telah mentakdirkan semua ini sehingga rasa syukur wajib dihaturkan kepada-NYA.
Setelah itu pembacaannya doa dipimpin Abah Ridho dengan khidmat diamini oleh semua yang hadir.
Lalu Tumpeng pun dimakan bersama dengan lahap oleh semua yang hadir termasuk beberapa tamu dari Desa Sebani yang datang untuk melihat situs.
Setelah itu pembacaannya doa dipimpin Abah Ridho dengan khidmat diamini oleh semua yang hadir.
Lalu Tumpeng pun dimakan bersama dengan lahap oleh semua yang hadir termasuk beberapa tamu dari Desa Sebani yang datang untuk melihat situs.
Obor menyala di sudut-sudut tempat, sepasang jalur kuning menghiasi di sudut selatan dipadu dengan hembusan-hembusan angin malam yang dingin seolah-olah menggambarkan suasana klasik zaman dulu, semerbak dupa menyelimuti lokasi seakan-akan mengajak kita kembali ke masa lalu, kembali ke masa-masa Dyah Sanggramawijaya berkedaton di tempat ini...
Ambengan Tumpeng Jawa yang dilakukan ini adalah wujud syukur 6 komunitas atas terbukanya situs Alas Trik ini. Ambengan Tumpeng Jawa ini merupakan upaya untuk melestarikan budaya Jawa khususnya bagi Paguyuban Satrio Puser Mojopahit yang basisnya adalah dipelestarian adat dan budaya, khususnya budaya Mojopahit.
Terimakasih... Salam Nusantara...
0 komentar:
Posting Komentar