G A R D A W I L W A T I K T A

Blog ini bertujuan sebagai wadah/sarana ilmu pengetahuan, sejarah, mitos, dan juga pencarian jejak-jejak peradaban peninggalan Kerajaan-kerajaan di Nusantara.
Silahkan bagi yang ingin mengikuti komunitas ini kita bisa belajar bersama-sama, karena kami juga sangat minim pengetahuan, dan diharapkan kita bisa sharing berbagai informasi tentang sejarah yang ada di Nusantara ini...

Laman

11 Januari 2016

Sisi Lain di Dukuh (part 1)

PERTEMPURAN DUA PANGERAN

   Terdengar benturan suara yang menggelegar di atas pepohonan yang melingkar mengelilingi tempat yang asing itu, tampak sesosok lelaki berpakaian khas sebuah kerajaan sedang melayang dan berlatih mempersiapkan jurus-jurus pangkasnya. Terlihat dia menatap ke arah depan dengan tatapan sangat tajam seolah terdapat api yang siap membakar apapun yang dilihatnya. Sementara itu di hadapanya ada saudaranya yang sedang berdiri berkacak pinggang dengan senyum sinis di wajahnya, sesaat terjadi keheningan ….

   Dengan mata melotot pangeran Joyo Subroto membentak kakaknya yang sedang berkacak pinggang “Wahai Kakang, nampaknya kau meremehkanku. Jangan terlalu meremehkanku, aku bisa saja merobohkanmu!“.

Joyo Subroto, aku bukan takut padamu... hanya saja aku sedang malas melayani dirimu!“ jawab Joyo Jumeno dengan nada menghina.

   Joyo Subroto pun tertawa melihat sikap dari kakaknya yang merendahkan dirinya, sehingga membuat emosi Joyo Subroto semakin memuncak secepat kilat. Dia pun melayangkan tendangannya menuju ulu hati Joyo Jumeno.

Hiiaaaaaaaaaatttttt !“.

Hooooooooppp  yaaaaaaaaahh !

   Sehingga terjadilah pertarungan yang sangat sengit diantara dua pangeran itu. Serangan silih berganti, jurus-jurus hebat mereka peragakan sehingga pertarungan terlihat seimbang. Sesekali Joyo Subroto terdesak oleh serangan kakaknya Joyo Jumeno, sehingga dia hampir saja terjatuh, namun dengan sigap Joyo Subroto kembali terbang untuk melayani serangan-serangan dari saudaranya.

   Pertarungan berjalan hingga dua hari dua malam, keduanya memang sama-sama sakti mandraguna, sehingga pertarungan dilanjutkan dengan adu senjata, masing-masing telah menghunuskan senjatanya. Joyo Jumeno langsung menyerang dengan membabi buta ke arah tubuh adiknya. Dengan cepat Joyo Subroto segera menangkis dan menghindar dari serangan kakaknya itu, bahkan secara perlahan-lahan dia mulai mendesak kakaknya sehingga kakaknya semakin terdesak.

cukup! kamu memang hebat! sekarang mari kita adu ajian!

   Kemudian Joyo Jumeno mempersiapkan ilmu pamungkasnya ajian lebur saketi, sementara Joyo Subroto juga mempersiapkan ajian pamungkasnya yaitu ajian brojo musti.

kakang Joyo Jumeno, baiklah kalau kakang memang ingin mengadu jiwa denganku! tetapi jangan menyesal kakang…!"

hahahahahahahahahahahahahahahahaaaaaaaaaaaaah! jangan banyak omong kamu Joyo Subroto! tidak mungkin kamu bisa mengalahkanku!

   Kedua pangeran tersebut segera mempersiapkan diri untuk bertarung antara hidup dan mati. Tak lama kemudian tejadilah benturan yang dahsyat! dan tubuh Joyo Subroto keluar cahaya berwarna jingga sementara dari tubuh Joyo Jumeno keluar warna kemerahan. Tak lama kemudian  kedua warna itu saling berbenturan dengan sangat keras sekali.

"glaaaaaaaaaaaaaar !!!!!!!"

gambar ilustrasi
   Tak lama kemudian kedua tubuh pangeran itu terpental jauh, Joyo Subroto segera menguasai diri sehingga tubuhnya mampu kembali tegak. Namun lain dengan Joyo Jumeno yang tidak bisa bangkit kembali, tubuhnya roboh tak bernyawa lagi. Tetapi anehnya tubuhnya tetap melayang di udara, di atas pepohonan di tempat misterius.


>>>ikuti kisah selanjutnya di Tiga Tempat Misterius
Share:

1 komentar:

Komunitas Pecinta Sejarah dan Budaya - GARDA WILWATIKTA Tado Singkalan - "Menapak Jejak, Mematri Semangat, Mengunggah dan Melestarikan Peradaban Nusantara"

Garda Wilwatikta

Blog Archive