PEMBANTAIAN
DI DUKUH
Malam
itu suasana sangat mencekam, langit gelap gulita, petir menyambar seolah
mengabarkan sebuah tregedi yang akan terjadi. Angin berhembus semakin kencang, serpihan daun ikut beterbangan. Di sudut pos penjagaan tentara Belanda tampak
beberapa orang tentara sedang terkantuk-kantuk, beberapa diantaranya malah
tertidur pulas. Malam semakin larut, suasana pun semakin mencekam.
Dari balik semak-semak tampak seorang bertopeng yang misterius sedang mengamati pos penjagaan tentara Belanda, di tangannya
tergenggam sebilah pedang yang siap dihunjamkan. Lelaki misterius itu menunggu saat semua
tentara Belanda tertidur pulas. Tak lama kemudian, dia melangkah pelan-pelan
mendekati seorang tentara yang tertidur pulas di depan pos penjagaan, segera
pedangnya dihunjamkan ke dada tentara tersebut sehingga terdengar erangan kematian dari
tentara Belanda itu. Lalu dia segera berpindah tempat mendekati pos penjagaan, di sana terdapat lima orang tentara yang tertidur dibuai mimpi, tak mau buang
kesempatan lelaki bertopeng itu segera menghabisi kelima orang tentara itu.
Lelaki
bertopeng itu segera menyerang tentara belanda itu dengan pedangnya, sesaat
terjadilah pertarungan diantara keduanya dengan serunya tak berapa lama tentara Belanda itu tersungkur, kesempatan itu digunakan sebaik-baiknya oleh lelaki
bertopeng itu dengan secepat kilat dia menusukkan pedangnya ke punggung tentara
belanda hingga tembus ke dada dan tentara Belanda itu roboh tak bernyawa.
gambar ilustrasi |
Setelah membunuh tentara Belanda itu, lelaki bertopeng itu segera membuang mayat-mayat di parit-parit di luar pos
penjagaan Belanda, kemudian dia berlari kearah utara, sementara itu ada dua
pasang mata yang sejak tadi mengamati kejadian di pos penjagaan Belanda. Pemuda
itu segera keluar dari persembunyiannya, dia tampak bingung dengan apa yang
dilihatnya tadi. Tak lama kemudian ada seorang yang datang ke tempat itu dia
menanyakan kepada pemuda itu siapa yang melakukan pembantaian itu.
"Orangnya telah lari ke utara, semua
tentara Belanda telah dibunuhnya" Kata pemuda itu sambil menunjuk
parit-parit yang dipenuhi mayat-mayat tentara Belanda.
Sekian
kisah sisi lain dari Dukuh, terimakasih...
>>>Lihat juga kisah sebelumnya (Tiga Tempat Misterius)
>>>Lihat juga kisah sebelumnya (Tiga Tempat Misterius)
0 komentar:
Posting Komentar