Di dusun Ciro
Wetan kami menelusuri jejak–jejak peradaban yang ada di sana. Ada di dua tempat yang kami telusuri, yang pertama
ada di pemakaman Dusun Ciro Wetan, yang kedua ada di tengah-tengah persawahan Dusun
Ciro Wetan, di situ terdapat punden Mbah Sarinten dan sejumlah gumukan yang
terindikasi banyak batu bata kunonya.
mas Eko Jayanto berdialog dengan seorang Kuncen |
Kita akan membahas pemakaman Ciro Wetan terlebih dahulu, yang letaknya di selatan Jl. Nasional.
Dalam penelusuran kami di pemakaman tersebut, kami mendapati banyak batu bata kuno yang telah beralih fungsi menjadi batu nisan atau sekedar pembatas
makam bahkan ada yang menjadi alas jalan. Menurut seorang juru kunci (kuncen) pemakaman tersebut, terdapat sebuah
makam yang dianggap paling tua di sini, yaitu Makam Mbah Macan Brengok, kuncen tersebut tidak mengetahui secara pasti siapakah jati diri Mbah Macan Brengok
itu. Namun menurut beliau ada hubungannya dengan makam Mbah Macan Brengos yang
ada di Dusun Watesrowo yang masuk desa Sumokembangsri.
Tetapi
dari banyaknya dan besarnya bata–bata kuno yang ada di pemakaman Ciro Wetan
menunjukkan setidaknya bata-bata tersebut berasal dari zaman Mojopahit. Kita
kekurangan informasi tentang apa hubungan bata-bata kuno tersebut dengan
Mojopahit. Karena Dusun Ciro Wetan adalah salah satu Dusun yang berada di Desa Bakung
Temenggungan, yang juga ada Dusun Temenggungan, Dusun Bakung, dan Dusun Ciro
Kulon, kami menduga secara keseluruhan bahwa Dusun Ciro Wetan merupakan bekas
pemukiman kuno.
Sekarang kita membahas tentang Punden Mbah Sarinten dan beberapa gumukan yang ada di persawahan Ciro Wetan
seperti yang terlihat pada gambar Google Earth di atas. Pada tanggal 16 Mei 2015
ada kunjungan dari seorang Arkeolog Numismatik Indonesia mas Sofyan Sunaryo Al Jawi, yang mengadakan survei dugaan situs yang ada di Balongbendo dan Tarik, salah satu tempat yang dikunjungi adalah persawahan di Ciro Wetan ini.
Menurut semua sumber yang kami
tampung, bahwa persawahan Ciro Wetan tersebut dulu pernah ada sebuah pos
penjagaan atau disebut Sentono.
hanya itulah yang bisa kami sampaikan pada
penelusuran jejak peradaban di Dusun Ciro Wetan. Berikut adalah foto-foto blusukan yang dilakukan "Laskar Wetan" di tempat itu.
0 komentar:
Posting Komentar