Kedung Mojo adalah sebuah Dusun yang berada di
Desa Kedung Sukodani Kecamatan Balongbendo Kabupaten Sidoarjo. Kami menelusuri
Jejak-jejak Peradaban purba mulai dari sebuah tempat yang berada di tengah
persawahan sebelah barat Dusun, tempat itu disebut warga sebagai Punden
Perbokeso. Perbokeso menurut informasi yang kami peroleh dari beberapa orang
warga adalah sosok Leluhur Dusun Kedung Mojo yang pertama kali membabat alas,
namun dari nama tersebut warga mengatakan bahwa Mbah Perbokeso adalah
seorang Patih dan secara umum tempat tersebut juga dikatakan sebagai Kepatihan. Ketika kami bertanya kenapa namanya berbau nama Tokoh Pewayangan, warga
menjawab tidak tahu karena itulah yang mereka dengar dari kakek-nenek mereka.
Sedangkan kami mencoba mengartikan nama dari "Kedung Mojo". Kedung yaitu sebuah Kolam atau
Danau, sedangkan Mojo mungkin maksudnya adalah wilayah Mojopahit.
Terlepas dari informasi
warga tersebut di Punden Perbokeso terdapat beberapa artefak dari batu Andesit
seperti foto diatas yang berupa tiga buah pecahan Arupadatu atau batu Pipisan.
Menurut keterangan warga, dahulu ada semacam kulukan dari Batu Andesit, namun semua itu kini tidak jelas keberadaannya. Di sekitar Punden ini khususnya sebelah barat
dan utara dahulu banyak ditemukan pecahan gerabah dan bata-bata kuno, hal itu
ditemukan warga ketika mecangkul sawahnya.
Tampak di foto dua
orang anggota Komunitas Pecinta Sejarah dan Budaya "LASKAR WETAN" sedang
memeriksa Pecahan Artefak di Punden Perbokeso beberapa tahun yang lalu.
Menurut asumsi kami setidaknya dulu pernah ada sebuah Peradaban di Dusun ini.
Selanjutnya Penelusuran
Kami lanjutkan ke Pemakaman Dusun yang terletak di ujung Timur agak utara. Ketika
memasuki area pemakaman Dusun Kedung Mojo ini kami mendapati bata-bata kuno yang telah
beralih fungsi menjadi nisan atau sekedar alas makam, tak ada seorangpun yang
bisa kami tanyai di area pemakaman ini.
Kami menuju ke arah
selatan pemakaman yang ditanami pohon Jati untuk mencari sebuah makam yang beberapa
tahun lalu sempat didatangi oleh Mas Nanda Eko bersama seorang warga. Menurut informasi makam
tersebut adalah makam Abdi Dalem Kerajaan, tetapi entah siapa namanya ataupun
kerajaan dari mana. Setelah mencari-cari beberapa lama kami tak menemukan makam
tersebut.
Perhatian kami lalu
tertuju pada rerimbunan Bambu yang ada di sebelah barat makam, kamipun memasuki
tempat itu. Di tengah tempat itu terdapat dua buah pohon yang amat besar dan tinggi, pohon itu adalah pohon Randu dan sebuah pohon lain yang kami sendiri tidak tahu karena
sepertinya dua pohon yang berkaitan jadi satu. Melihat situasi tempat itu yang
jarang dijamah orang membuat kami berpikir, di sini ada sebuah peninggalan namun
tersembunyi di bawah pohon-pohon yang ada tersebut.
Demikianlah penelusuran kami di Dusun Kedung Mojo ini, kurang lebihnya kami mohon maaf, terimakasih...
0 komentar:
Posting Komentar