G A R D A W I L W A T I K T A

Blog ini bertujuan sebagai wadah/sarana ilmu pengetahuan, sejarah, mitos, dan juga pencarian jejak-jejak peradaban peninggalan Kerajaan-kerajaan di Nusantara.
Silahkan bagi yang ingin mengikuti komunitas ini kita bisa belajar bersama-sama, karena kami juga sangat minim pengetahuan, dan diharapkan kita bisa sharing berbagai informasi tentang sejarah yang ada di Nusantara ini...

Laman

9 April 2018

AUDIENSI 6 KOMUNITAS DENGAN DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA JAWA TIMUR

         Atas upaya dan bantuan dari Bapak Untung dan Bapak Profesor Amien Widodo akhirnya 6 Komunitas penggiat sejarah dan budaya Sidoarjo bisa melakukan audiensi di kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pronvinsi Jawa Timur .
        Anggara 3 April 2018 delapan orang perwakilan dari 6 komunitas penggiat sejarah dan budaya Sidoarjo merapat dikantor kabid Kepurbakalaan sekitar pukul 10.30 WIB mereka adalah bapak :
1.Tri Kisnowo Hadi
2.Gus Kudori
3.Burhan Fatahilah
4.Dedy Setiawan
5.Agus Subandriyo
6.Mochammad Nizar
7. Hadi
8. Aris Kusbiyanto
     Didampingi bapak Untung mereka segera memulai audiensi dengan Ibu Endang Prasanti yang didampingi bapak Dwi dengan topik utama Perlunya Perda tentang Cagar Budaya dikabupaten Sidoarjo , setelah sedikit melakukan pembukaan dengan santai dan akrab Tri Kisnowo Hadi selaku Juru bicara 6 komunitas mempresentasikan harapan dan tujuan 6 komunitas melakukan audiensi yaitu tentang kurang responnya pemerintah kabupaten Sidoarjo dalam hal ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kabupaten Sidoarjo tentang situs-situs purbakala terutama situs yang baru ditemukan seperti situs Terung , Situs Urangagung dan Situs Alas Trik belum lagi situs- situs yang telah lama diunggah Garda Wilwatikta baik di Blog , You tobe , Facebook dan buku .
      Ibu Endang Prasanti langsung merespon presentasi dari Tri Kisnowo Hadi , memang semua peristiwa diatas terjadi karena kurang dana dari anggaran yang disedia pemerintah khususnya dibidang kepurbakalaan , kebanyakan dana lebih difokuskan pada bidang keseniannya namun menurut ibu Endang hal ini bisa ditindak lanjuti dengan adanya kemuaan pemerintah kabupaten Sidoarjo dengan membuat Perda Cagar Budaya dan membentuk Staf Ahli .
      Tri Kisnowo Hadi menyatakan kalau 6 komunitas sudah melakukan upaya - upaya pendekatan pada beberapa anggota DPRD Sidoarjo Komisi D tentang pengajuan Raperda Cagar Budaya tersebut tetapi dihapus komisi hukum dengan alasan kalau Sidoarjo tidak memiliki wewenang untuk itu padahal dalam Undang - undang Cagar Budaya jelas memuat tugas dan wewenang pemerintah kota dan kabupaten .
       Ibu Endang sendiri juga heran mendengar pemaparan tentang dihapus Raperda Cagar Budaya dari pembahasan DPRD Sidoarjo karena menurutnya Undang -Undangnya sudah jelas , dan pihaknya sering diundang pihak pemerintah kabupaten dan kota perihal Perda tersebut ,Tri Kisnowo hadi menyerahkan dokumen terkait Raperda Cagar Budaya pada ibu Endang .
     Pada kesempatan itu ibu Endang juga menceritakan kegelisahannya tentang banyaknya laporan tentang adanya Eskavasi mandiri ( penggalian liar tanpa didampingi ahli ) dibeberapa daerah seperti Sidoarjo dan Banyuwangi , kepada kami ibu Endang juga meminta supaya melakukan koordinasi dengan pemerintah kabupaten setempat bila ada Eskavasi supaya bisa didampingi , tentang adanya beberapa museum yang dibuat masyarakat secara mandiri pihaknya juga tidak mempermasalahkannya karena dalam Undang - undang memperbolehkannya hanya Beliau menyarankan untuk membuat surat pengajuan pada pemerintah kabupaten setempat .
      Dalam kesempatan itu juga beberapa orang juga menyampaikan aspirasinya , adalah Gus Kudori ketua Satriyo Puser Mojopahit menyatakan kalau pemerintah mau benar- benar tulus sesungguhnya masih banyak peninggalan purbakala yang dibisa dimunculkan khususnya di daerah Tarik , beliau menceritakan sekitar tahun 1990 an didesa Mindu Gading Tarik pernah ditemukan 6 karung uang gobog tetapi diminta oknum yang mengaku dari dinas terkait tanpa diberi ganti rugi .
     Mochammad Nizar dari Lakon Jagad juga menyampaikan kisah- kisahnya tentang pembukaan situs Terung yang tidak dianggap Situs oleh pemerintah kabupaten Sidoarjo demikian pula Dedy Setiawan melengkapinya secara panjang lebar .
    Penulis juga menambahkan walaupun 6 komunitas ini sering dianggap liar tetapi dalam kegiatannya 6 komunitas juga melakukan pencatatan-pencatatan secara rutin lewat Blog , You tobe , Facebook dan buku , tentu saja upaya - upaya pencatatan tersebut masih jauh dari sempurna ,pada kesempatan itu penulis menyerahkan buku Mengais Jejak Peradaban Bumi Kahuripan yang terakhir dipunyainya kepada ibu Endang Prasanti .
    Atas audiensi ini dibuatlah berita acara tentang hasil audiensi hari ini oleh bapak Dwi dan akan dibuat surat tembusan kepada pemerintah kabupaten Sidoarjo agar segera membuat Perda Cagar Budaya dan membuat Staf Ahli yang menanganinya .
    Demikianlah yang bisa penulis haturkan kesempatan ini , terimakasih yang sebesar- besarnya kami haturkan kepada bapak Untung ,bapak Profesor Amien Widodo ,Ibu Endang Prasanti ,Bapak Dwi dan segenap anggota 6 Komunitas Sidoarjo yang hadir pada kesempatan ini.

Salam Nusantara

Agus Subandriyo

Share:

1 April 2018

MISTERI MPU RORO DIALAS TRIK bagian 3


     Pertempuran berkecamuk dengan ganasnya, kedua pasukan saling mengeluarkan segala kekuatannya, korbanpun mulai berjatuhan di kedua belah pihak.

Share:
Komunitas Pecinta Sejarah dan Budaya - GARDA WILWATIKTA Tado Singkalan - "Menapak Jejak, Mematri Semangat, Mengunggah dan Melestarikan Peradaban Nusantara"

Garda Wilwatikta