G A R D A W I L W A T I K T A

Blog ini bertujuan sebagai wadah/sarana ilmu pengetahuan, sejarah, mitos, dan juga pencarian jejak-jejak peradaban peninggalan Kerajaan-kerajaan di Nusantara.
Silahkan bagi yang ingin mengikuti komunitas ini kita bisa belajar bersama-sama, karena kami juga sangat minim pengetahuan, dan diharapkan kita bisa sharing berbagai informasi tentang sejarah yang ada di Nusantara ini...

Laman

22 Juli 2021

Jejak Kekunoan di Desa Sumber Gondang ( Jejak Pengungsiian Jayanagara) ?



         Dalam Serat Pararaton disebutkan ketika terjadinya pemberontakan Dharma Putra yang dipimpin Ra Kuti, kotaraja jatuh ke tangan musuh demikian pula kedhaton juga berhasil dikuasai, sebelum pasukan Ra Kuti memasuki Puri Dalem Raja, Bekel Mada pemimpin prajurit Bhayangkara secara diam - diam membawa Raja dan keluarganya meninggalkan Puri untuk menyelamatkan diri. 

         Melalui jalur - jalur jalan rahasia mereka meninggalkan Kotaraja menuju tempat yang aman dari kejaran Ra Kuti, menurut Pararaton Bekel Mada membawa Prabu Jayanagara beserta keluarganya ke Badander, dimanakah Badander itu? Hari Selasa 20 Juli 2021 bertepatan dengan Hari Idul Qurban kami penasaran dengan sebuah tempat yang bernama Jaladri, Jaladri atau warga setempat menyebutnya Jeladri adalah sebuah Situs kekunoan yang berada diperbukitan diwilayah desa Sumber Gondang Kecamatan Kabuh Kabupaten Jombang. Setelah berkumpul dirumah mas Dwi Tombol yang berada tepat didepan Prasasti Gurit, sebuah prasasti peninggalan Airlangga didusun Sumber Gurit, Katemas, Kudu kami segera menuju desa Sumber Gondang untuk terlebih dahulu sowan kepada Bapak Sambang warga dusun Bedander yang merupakan ketua Paguyuban Damar Panuluh. 

      Menurut keterangan Bapak Sambang ini Badander yang dimaksudkan dalam Pararaton itu bukanlah Bedander yang berada diwilayah Bojonegoro tetapi Bedander yang ada disini yaitu Bedander, Sumber Gondang Kecamatan Kabuh, karena menurut Beliau jejak dan cerita rakyat tentang Pengungsian Prabu Jayanagara tersebut lengkap , mulai dari tempat persembunyiannya yaitu Jeladri yang berada diatas puncak perbukitan kemudian sebuah tempat tinggal setelah kondisi aman yang disebut Pagar Banon, Pagar Banon ini artinya sebuah tempat yang dikelilingi pagar bata. 

      Namun sayang sekali bukti adanya Pagar Banon tersebut kini sudah lenyap hanya ada sebuah tempat didekat Pagar Banon itu yaitu sebuah Punden yang terdapat beberapa Lumbang batu. 


       Tidak jauh dari Punden tersebut dirumah warga terdapat batu Dorpel atau istilahnya ambang pintu, menurut keterangan warga Dorpel ini sejak dahulu memang berada dirumahnya , artefak ini sudah diverifikasi BPCB Jatim tahun 2017 , menurut pendapat mas Tp Wijoyo kemungkinan dahulu pernah ada sebuah bangunan Candi ditempat itu, asumsi ini muncul karena keberadaan Dorpel tersebut. 
          Kembali pada Situs Jaladri yang menurut keterangan Bapak Sambang disebut juga sebagai Punden Sentono Agung Jeladri, konon menurut cerita rakyat turun temurun Jeladri adalah tempat pemujaan sejak era Airlangga berlanjut masa Majapahit hingga masa Islam, memang dari tampilan sekarang Jeladri sudah tidak aslinya, karena mingkin dahulu ditemukan sudah dalam kondisi rusak kemudian ditata ulang ala kadarnya oleh penduduk setempat entah pada masa apa. 

          Dari ukuran bata kuno terlihat adanya beberapa ukuran yang berbeda, ada yang besar sekali ada yang ukurannya lazim era Majapahit dan ada yang lebih kecil, itu menunjukkan dari berbagai masa. Selain bata kuno disitus Jeladri ini terlihat banyak umpak batu dari berbagai ukuran, ini menunjukkan kalau dahulu ada bangunan yang beripa pendopo atau bahasa kunonya adalah Mandapa atau Madepa dalam bahasa Madura. 

    Terdapat pula beberapa lumpang batu, juga sebuah fragmen batu yang berbentuk seperti Manggis ( seoerti temuan batu Manggis Terung Wetan) apakah batu berbentuk Manggis itu asli temuan dari sini ataukah pindahan dari tempat lain tentu ini akan menarik, karena menurut pendapat Batu Manggis yang ditemukan di Terung Wetan itu adalah Jangkar Kapal, apakah Batu Manggis Jeladri itu juga fungsinya sama? 

      Apakah dulu ada sungai kuno disekitar Jeladri? Hingga ada sebuah Jangkar kapal ditemukan disini? Lebih lebih dari namanya sudah aneh... Jaladri... 


Terimakasih
Share:
Komunitas Pecinta Sejarah dan Budaya - GARDA WILWATIKTA Tado Singkalan - "Menapak Jejak, Mematri Semangat, Mengunggah dan Melestarikan Peradaban Nusantara"

Garda Wilwatikta