G A R D A W I L W A T I K T A

Blog ini bertujuan sebagai wadah/sarana ilmu pengetahuan, sejarah, mitos, dan juga pencarian jejak-jejak peradaban peninggalan Kerajaan-kerajaan di Nusantara.
Silahkan bagi yang ingin mengikuti komunitas ini kita bisa belajar bersama-sama, karena kami juga sangat minim pengetahuan, dan diharapkan kita bisa sharing berbagai informasi tentang sejarah yang ada di Nusantara ini...

Laman

21 Agustus 2019

SELAYANG PANDANG PERADABAN KEPUH KLAGEN


               Desa Kepuh Klagen yang terletak di wilayah Kecamatan Wringinanom Kabupaten Gresik berbatasan dengan wilayah Kabupaten Mojokerto adalah sebuah desa yang punya sejarah tua di Indonesia bahkan didunia hal itu dibuktikan dengan adanya temuan Fosil tulang manusia purba PITHECANTHROPUS ERECTUS yang ditemukan tahun 1936 oleh Raden Tjokrohandojo dan J. Duyfjes seorang  peneliti asal Belanda . 

          Temuan fosil tulang tersebut menurut para ahli adalah temuan paling tua didunia yaitu usianya sekitar 1.9 juta yang lalu , ini menunjukkan bahwa Indonesia khususnya Jawa adalah tempat tertua yang telah dihuni manusia , namun dalam tugu PITHECANTHROPUS ERECTUS yang ada didusun Klagen dibelakangnya terdapat nama MOJOKERTOENSIS begitu pula dalam sejarah nasional kita disebutkan berada di wilayah Kabupaten Mojokerto bahkan didata Balai Pelestarian Cagar Budaya' Jawa Timur disebut Situs Perning padahal lokasinya justru berada di wilayah Kabupaten Gresik sekarang , seharusnya dilakukan revisi tentang penamaan tersebut namun hal itu terjadi karena pada zaman kolonial Belanda wilayah Kepuh Klagen masuk wilayah Mojokerto yaitu desa Perning .

            Ternyata Kepuh Klagen khususnya Klagen tidak hanya memiliki situs manusia purba saja , sejak tahun 2011 sampai 2013 juga ditemukan situs purbakala lainnya yaitu situs yang terbuat dari bata kuno .

       Temuan ini muncul karena adanya laporan warga tentang adanya sejumlah orang yang tidak bertanggung jawab menjarah bata- bata kuno yang berukuran besar diambil dari tebing bukit didusun Klagen yang dekat dengan pertemuan 3 sungai , menurut penuturan warga setempat yaitu Sualiman pihak Polsek Wringanom sempat mengamankan lokasi dengan memakai garis polisi untuk mencegah penggalian dan penjarahan liar pihak yang tidak bertanggung konon sebagian Batanya dikembalikan , temuan ini berada di timur temuan Manusia Purba kurang lebih 800 meter . Penulis bersama beberapa teman sempat mendatangi lokasi temuan pada Desember 2014 namun saat itu hanya mendapati bata - bata kuno yang berserakan disungai saja .

           Sejak 2 tahun yang lalu beberapa orang warga setempat yang dipelopori mas Dedik begitu nama akrabnya dengan biaya seadanya melakukan perbaikan pada tugu Pithecanthropus Erectus yang rusak juga melakukan pembersihan disekitarnya termasuk melakukan upaya pembersihan dilokasi temuan Situs bata kuno dengan terlebih dahulu berkoordinasi dengan pemerintah desa Kepuh Klagen , Dinas terkait kabupaten Gresik hingga BPCB Trowulan .

          Selasa 21 Agustus 2019 penulis bersama Moch. Zuhri mengunjungi situs bersama mas Dedik untuk membantu mendokumentasikan temuan khususnya temuan Struktur bata yang telah terlihat , Struktur bata yang terlihat berada ditebing bukit dengan berorientasi Utara Selatan , masih terdapat dua lapis susunan bata seperti berundak dan struktur masih terbenam tanah ke selatan dan barat , ukuran bata yang kita dapati dilokasi ada dua macam
35 x 18 x 6 centimeter
30 x 19 x 7 centimeter
Namun menurut mas Dedik ada yang berukur besar lagi yaitu 50 x 35 x 8 centimeter .


      Menurut keterangan warga yang biasa berladang dibawah situs dulu bata- bata kunonya terlihat dari ujung atas tebing bukit hingga bawah bahkan longsor jatuh ke sungai , bagian atas tebing bata nya dijarah oleh sejumlah orang yang tidak bertanggung jawab hingga sangat mungkin mereka merusak bangunan situs bagian atas sehingga bentuk aslinya hilang tinggal bagian dibawahnya sekarang .

       Sungai dibawah situs merupakan muara dari 3 sungai yang berasal dari 3 desa yaitu Sumber Gede , Sumber Glagah dan Randu Songo ,sebelah timurnya terdapat makam Sempu berada diatas bukit , disana terdapat juga bata -bata kuno namun menurut warga bata- bata tersebut diambil dari sungai bawah situs ,lihat videonya disini
https://youtu.be/oUlKcdUFDn4


       Selain itu mas Dedik juga menunjukkan pada kami tebing yang tersusun dari batu , lokasinya berada di barat situs bata hingga ke Temuan manusia purba , dari tampilannya tebing tersebut seperti sengaja disusun namun apakah benar begitu tentu saja biar peneliti geologi saja yang memastikannya .

       Demikianlah perjalanan kami hari ini dari penelusuran jejak peradaban desa Kepuh Klagen khususnya dari SITUS KLAGEN ,besar harapan mas Dedik dan kawan- kawan agar pihak terkait dalam hal ini pemerintah desa Kepuh Klagen , Dinas terkait di kabupaten Gresik , BPCB Trowulan dan masyarakat melestarikannya , kurang lebihnya penulis mohon maaf ...
Salam Budaya



Agus Subandriyo , Penulis.
      
Share:
Komunitas Pecinta Sejarah dan Budaya - GARDA WILWATIKTA Tado Singkalan - "Menapak Jejak, Mematri Semangat, Mengunggah dan Melestarikan Peradaban Nusantara"

Garda Wilwatikta